Gelar Webinar Series tentang Upaya Pemenuhan Regulasi Edar Benih Hortikultura, MIP UBB Wujud Moto Memajukan Pertanian Indonesia

Program Studi Magister Ilmu Pertanian (MIP) Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar Webinar berjudul “Upaya Produsen Benih Hortikultura Memenuhi Prasyarat Regulasi Peredaran Benih” pada Jumat (27/10/2023) pagi, tepatnya pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.

Webinar yang terkoordinasi oleh Dr. Evahelda, S.TP., M.Si. selaku dosen tetap program studi Magister Ilmu Pertanian (MIP) Universitas Bangka Belitung (UBB) tersebut merupakan bagian dari Webinar Series Magister Ilmu Pertanian (MIP) Universitas Bangka Belitung (UBB) yang difasilitasi oleh Platform Zoom.

Program Studi Magister Ilmu Pertanian (MIP) merupakan satu dari tiga pendidikan lanjutan yang dikembangkan dari program strata satu di Universitas Bangka Belitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 149/E/O/2022 tertanggal Jumat, 11 Maret 2022.

Program studi magister yang berada dalam naungan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi ini memiliki moto berupa Tulus Bersinergi Memajukan Pertanian Indonesia. Moto tersebutlah yang mendorong civitas academica dari Magister Ilmu Pertanian (MIP) Universitas Bangka Belitung (UBB) untuk menggelar webinar yang mengundang Mohammad Aris, S.P., M.P. sebagai pembicara.

Dalam webinar tersebut, Mohammad Aris, S.P., M.P. selaku Ketua Umum Ikatan Produsen Benih Hortikultura menayangkan paparan yang selaras dengan judul webinar dipandu oleh Anri Darmawan, S.H. dari program studi Magister Hukum (MH) Universitas Bangka Belitung (UBB). Secara kronologis, paparan tersebut memberikan pemahaman kepada peserta webinar tentang alur pengembangan perbenihan hortikultura dari hulu ke hilir, tepatnya praproduksi, produksi, dan pascaproduksi atas varietas unggul sebagai benih bermutu.

Kata Mohammad Aris, “Saat ini, pengembangan perbenihan hortikultura dihadapkan pada berbagai macam permasalahan. Pertama, ilmu dasar breeding tidak dimiliki oleh semua orang, artinya sumber daya manusia kompeten dinilai terbatas karena ilmu dasar breeding hanya dipelajari oleh sebagian orang secara otodidak. Ke dua, penggunaan plasma nutfah belum optimal. Terakhir, produsen benih hortikultura masih berstatus belum mandiri.”

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, Mohammad Aris memberikan penjelasan lebih lanjut, “Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui kemitraan antara produsen benih hortikultura perorangan, nasional, maupun swasta dengan perguruan tinggi atau departemen pertanian bidang penelitian dan pengembangan. Hal ini dikarenakan kemitraan tersebut memberikan manfaat berupa pemenuhan ilmu dasar breeding melalui kolaborasi antara dunia usaha dan dunia industri. Sebelumnya, perguruan tinggi atau departemen pertanian bidang penelitian dan pengembangan hanya berorientasi pada publikasi untuk angka kredit. Padahal, perguruan tinggi atau departemen pertanian bidang penelitian dan pengembangan memiliki temuan berupa varietas benih yang dilengkapi dengan materi terkait ilmu dasar breeding dari varietas benih tersebut sebagai koleksi. Oleh karena itu, kemitraan antara pihak-pihak tersebut akan menghasilkan dampak yang progresif.”

Kemitraan antara produsen benih hortikultura perorangan, nasional, maupun swasta dengan perguruan tinggi atau departemen pertanian bidang penelitian dan pengembangan dianggap menjadi salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk memajukan sektor pertanian, khususnya subsektor perkebunan hortikultura. Melalui kemitraan, produsen benih hortikultura mampu menghasilkan benih dengan kualitas yang lebih baik, di mana kualitas benih hortikultura yang dimaksud merujuk pada pemenuhan prasyarat regulasi edar, antara lain:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pertanian;
3. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 tentang Pembenihan Hortikultura; dan,
4. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 380/Kpts/HK.150/D/IX/2023 tentang Sertifikasi Benih Hortikultura.

Mohammad Aris berharap, “Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta webinar, sehingga kita memiliki kesempatan untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri berkat industri hortikultura nasional yang mengalami kemajuan.”

(Red/Annisa Pradnya Paramitha)