Webinar MIP UBB: Potensi Produksi dan pemasaran Benih di Provinsi Kepualauan Bangka Belitung

Magister Ilmu Pertanian (MIP),  Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi (FPPB), Universitas Bangka Belitung (UBB) pertama kali mengadakan Webinar series, dengan mengambil topik tentang “Potensi Produksi dan Pemasaran Benih di Provinsi Kepualauan Bangka Belitung” yang dilakukan secara daring melalui platform Zoom Cloud Meeting. 
Webinar ini digelar pada hari Rabu (07/06/2023) dengan menampiilkan narasumber yaitu Pimpinan Perusahaan PT. Sri Ayu Agro, Bapak Andrias Kapila dan Dosen Prodi Magister Ilmu Pertanian, yaitu Ibu Dr. Eries Dyah Mustikarini, M.Si. 
Dr. Eries Dyah Mustikarini, SP, M.Si membahas tentang potensi sumber daya genetik di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.  Saat ini telah banyak sumber daya genetik yang telah dieksplorasi dan sebagian telah dilakukan perlindungan/ pendaftaran varietas.  Varietas tanaman lokal atau hasil pemuliaan tanaman perlu untuk dilanjutkan pade kegiatan produksi benih, agar petani bias mendapatkan benih berkualiatas yang tersertifikasi.
Bapak Andrias Kapila memfokuskan pembahasan pada pentingnya mutu benih yang bersertifikat. Beliau memiliki keahlian dibidang produksi benih, teknologi benih dan produktivitas benih. Keahlian beliau tentunya dibuktikan dengan diperolehnya piagam penghargaan dalam kategori Pemangku Ketahanan Pangan dan sebagai Produsen Benih Insitu. 
Andrias Kapila pada paparannya menyebutkan bahwa masih banyaknya petani yang belum menggunakan benih bersertifikat, adanya proses diseminasi VUB kepada petani kurang berjalan lancar, sehingga banyak kejadian di beberapa daerah petani masih terus menanam varietas lokal. Padahal saat ini sudah banyak VUB yang dilepas dengan segala kelebihan dan kekurangannya (spesifik lokasi), masih tingginya peredaran galur atau gabah yang dijual sebagai benih tanpa mengikuti aturan perbenihan yang berlaku, masih kurangya pemahaman mengenai teknis produksi benih padi, sehingga masih banyak pihak yang beranggapan bahwa proses produksi benih padi adalah hal yang sulit dan “ribet”, dan masih belum meratanya jumlah produsen benih di beberapa daerah, sehingga banyak provinsi yang harus mendatangkan benih dari luar provinsi untuk memenuhi kebutuhan benihnya.
Dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara faktor kunci keberhasilan produksi padi yaitu varietas baru/unggul, pengairan, pupuk, PHT dan teknologi budidaya lainnya. Mutu benih dapat dilakukan pada faktor tersebut dapat pengujian benih secara laboratoris dengan cara fisik, dan fisiologis.